Selasa, 19 Maret 2013

PR STATISTIK EKONOMI 1-SRI MARYANTI-UNILAK


Start update

PENG.EKO.MAKRO-UANG-SRI MARYANTI-UNILAK


Start update

PENG.EKO.MAKRO-TK,BAK-SRI MARYANTI-UNILAK


Start update

PENG.EKO.MAKRO-TEORI INVESTASI-SRI MARYANTI-UNILAK


Start update

KONTRAK KULIAH PENG.EKO.MAKRO-SRI MARYANTI-UNILAK


Start update

PENG.EKO.MAKRO-PENDPTN.NASIONAL-SRI MARYANTI-UNILAK


Start update

PENDAHULUAN.1-PENG.EKO.MAKRO-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

PENG.EKO.MAKRO-PER.EKO 3 SEKTOR-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

PENG.EKO.MAKRO-PER.EKO 3.1 SEKTOR-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

PENG.EKO.MAKRO-PER.EKO.2 SEKTOR-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

PENDAPATAN NAS-PENG.EKO.MAKRO-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

UANG-PENG.EKO.MAKRO-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

PENG.EKO.MAKRO-KUMPULAN SOAL-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

INFLASI-PENG.EKO.MAKRO-SRI MARYANTI UNILAK


Renew

PR PENG.EKO.MAKRO-SRI MARYANTI-UNILAK


Renew

PERKONOMIAN 2 SEKTOR-SR MARYANTI-UNILAK


Renew

Kamis, 28 Februari 2013

SOAL UAS STATISTIK EKO.2 SRI MARYANTI.SE,MSI-UNILAK


SOAL  UJIAN AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah    : Statistik Ekonomi II ( Non.Reg. AK III.A)
Dosen              : Sri Maryanti.SE,MSi
Sistem Ujian    : Opened Book
Waktu             : 90 Menit

1.      Peneliti ingin melakukan pengujian terdapat pendapat masyarakat mengenai daya juang mahasiswa. Sebagian berpendapat bahwa mahasiswa yang berasal dari luar kota pada umumnya memiliki daya juang yang tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari dalam kota. Gunakan alpha 5% untuk menguji pendapat ini diadakan penilaian terhadap 50 mahasiswa dan diperoleh data berikut ini.
Asal Mahasiswa
Daya Juang
Jumlah
Tinggi
Rendah
Dalam Kota
5
5
10
Luar kota
25
15
40
Total
30
20
50

2.      Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendapat staf pengajar di sebuah perguruan tinggi terhadap efektivitas pelaksanaan Sistem Kredit Semester (SKS) sebagai sistem baru yang diterapkan secara menyeluruh di semua fakultas dalam lingkungan perguruan tinggi tersebut. Kepada 100 orang staf pengajar yang secara random telah ditetapkan sebagai sampel penelitian, dan diajukan pertanyaan yang meminta pendapat mereka. Apakah Sistem Kredit Semester yang mulai diterapkan di lingkungan perguruan tinggi itu, telah efektif, sama saja, atau tidak lebih efektif jika dibandingkan dengan sistem lama. Terhadap pertanyaan yang diajukan kepada 100 orang staf pengajar itu gunakan alpha 5%, mereka memberikan jawaban sebagai berikut,
Pendapat
Banyaknya (f)
a.       Sistem Kredit Semester lebih baik
daripada sistem lama.
46
b.      Sistem lama lebih baik daripada sistem kredit semester
27
c.       Sistem kredit semester dan sistem lama sama-sama baik.

20
d. Tidak mengemukakan pendapat

7
  Total                                                                                               100

3.      Misalnya anda ingin menguji apakah terdapat perbedaan frekuensi dari pendapat orang tua murid kelas VI mengenai pelaksanaan ujian negara untuk menentukan kelulusan siswa, gunakan alpha 5% . Berdsarkan pengumpulan data, diperoleh data sebagai berikut:
Pendapatan
Frekuensi
Setuju
18
Ragu-ragu
20
Tidak setuju
46
Total
84

SOAL  UJIAN AKHIR SEMESTER


Mata Kuliah    : Statistik Ekonomi II (Kamis-Jum’at)
Dosen              : Sri Maryanti.SE,MSi
Sistem Ujian    : Opened Book
Waktu             : 90 Menit

1.      Suatu Pabrik makanan ringan  ingin mengetahui rata-rata berat bersih satu kaleng makanan ringan  yang diproduksi dan dipasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya diketahui  bahwa simpangan baku bersih perkaleng 125 gram dari sampel 50 kaleng susu diperoleh 375 gram berat bersihnya. Ujilah apakah dapat diterima bahwa berat bersih rata-rata yang dipasarkan masih tetap 400 gram dengan taraf nyata 5%

2.      Sebuah perusahaan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak 24 orang denga metode biasa dan 20 orang dengan terprogram. Pada akhir pelatihan diberikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 160 dengan simpangan baku 8 dan kelas kedua nilai rata-rata 150 dengan simpangan baku 9. Ujilah hipotesis kedua taraf nyata 10%. Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal.

3.      Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama dengan alternatif A lebih besar daripada B. Untuk itu, diambil sampel di kedua daerah, masing-massing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%































BAHAN AJAR MATEMATIKA EKONOMI SRI UNILAK




MATERI KULIAH
 MATEMATIKA  EKONOMI






STAF PENGAJAR
 SRI MARYANTI,SE,M.Si
081365493009




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU

Literature:

  1. Mathematics for economist                                         F Taro yamane
  2. Fundamental methods of mathematical economics    F Alpha Chiang
  3. Matematika terapan untuk bisnis dan ekonomi          F Dumairy
  4. Matematika ekonomi                                                  F Syofyan Assauri
  5. Matematika Ekonomi                                                  F Johanes Boediono  
     Dan Sri Handoko
  1. Kalkulus                                                                      F Legowo
  2. Matematika Ekonomi dan Bisnis                                F Josep B.Kalangi
Matematika Ekonomi dan Keuangan                                     F D.Sriyono


Materi Kuliah;
  1. Teori Himpunan
  2. Permutasi dan Kombinasi
  3. Hubungan fungsional
a.       Relasi dan Fungsi
b.      Jenis-Jenis Fungsi dan Grafik
c.       Pengenalan Matrik
  1. Perpotongan dua buah fungsi
F Konsep keseimbangan Model Linear & Non Liniear     
  1. Diferensial Fungsi Sederhana
-          Interprestasi derivative pertama
  1. Penerapan derivative untuk  Fungsi Biaya dalam perekonomian
a.       Biaya Produksi
b.      Elastisitas
c.       Penerimaan dan Pengeluaran
  1. Aplikasi fungsi dalam perekonomian
  2. Pengaruh pajak dan subsidi dalam keseimbangan pasar



TEORI HIMPUNAN
Himpunan adalah:
Suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah objek, dengan kata lain dapat diartikan sebagai suatu kumpulan benda atau objek yang dapat didifinisikan dengan jelas.

Objek yang mengisi himpunan disebut anggota / elemen / unsure
Cirri-ciri himpunan adalah:
    1. Notasi ditandai dengan huruf besar.
    2. Ditandai dengan dua tanda kurung kurawal.
    3. Unsur atau Objek yang ada diberi notasi huruf kecil.
    4. Apabila ada unsure yang sama tidak perlu ditulis dua kali.

Himpunan bilangan terdiri:
  1. Himpunan bilangan Asli.
  2. Himpunan bilangan Cacah.
  3. Himpunan bilangan Genap.
  4. Himpunan bilangan Ganjil.
  5. Himpunan bilangan Prima.

Cara penulisan himpunan:
  1. Cara Daftar ( Roster Methode ).
Cara ini dapat dilakukan apabila jumlah unsurnya sedikit.
  1. Cara Kaidah ( Rule Methode ).
Cara ini dapat dilakukan apabila jumlah unsurnya banyak.

Himpunan terdiri dari:
  1. Anggota himpunan ditandai dengan notasi                            E
  2. Sub himpunan ditandai dengan notasi                        C
  3. Himpunan yang sama ditandai dengan notasi            =
  4. Himpunan sejajar ditandai dengan notasi                   //

Operasi Himpunan Terdiri dari:
    1. Gabungan                    ( U )  F A U B = { X : X E A atau X E B }
    2. Irisan                           ( ∩ )  F A ∩ B = { X : X E A dan X E B }
    3. Selisih Himpunan        (  -  ) F A – B   = { X : X E A atau X E B }
    4. Komplemen                 ( A )  F A1        = { X : X E U atau X E A }
    5. Himpunan Kosong      (Ø )

Contoh soal:
Diketahui suatu himpunan sebagai berikut:
U = { 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 }
A = { 3,5,7,9 }
B = { 2,4,6,8,10 }
C = { 2,3,4,5,6,11,12 }

Hitunglah himpunan tersebut menjadi:
  1. A U C =
  2. B ∩ C =
  3. A ∩ B =
  4. A ∩ C =
  5. A – C =
  6. C – B =
  7. A’ – C’ =
  8. B’ – C’ =
  9. ( A U C ) – ( A ∩ B )              =
  10. ( B ∩ C ) ∩ ( A – C )              =
  11. ( A’ – C’ ) U ( B’ – C’ )          =
  12. ( C – B ) ∩ ( B U C )              =




PERMUTASI DAN KOMBINASI
Permutasi adalah:
Penyusunan dari objek – objek yang ada kedalam suatu urutan tertentu.
Dalam permutasi ini dikenal dengan adanya factorial yaitu:
                  
  1. Permutasi atas seluruh objek   
          n
      F    Pn =  n!

  1. Permutasi atas sebagian dari seluruh objek
        n
F  Pr   =       n!
                 ( n – r ) !
  1. Permutasi Khusus
    1. Permutasi keliling atau lingkaran.
    2. Permutasi dari objek yang sama.


      n!
K =
                 k1! . k2 !. k3! ……. kn!

 
 
F


    1. Permutasi dari objek dengan pemilihan yang terpilih.
              n
F  Rr   =  nr
Azas Permutasi
  1. Azas perkalian, azas dapat dihitung apabila terdapat beberapa peristiwa pemilihan.
  2. Azas pertambanhan, azas ini dapat dihitung apabila terjadi pemilihan salah satu dari unsurnya.
KOMBINASI :  Yaitu kumpulan dari objek yang ada tanpa memperhatikan susunan atau urutan dari objek tersebut. Jadi apabila objek yang dikombinasikan dapat dipakai rumus Sbb:
               n                 n!
F        Kn  = 
                           r! (n – r ) !

HUBUNGAN FUNGSIONAL
Fungsi F  Hubungan 2 buah variable atau lebih yang saling mempengaruhi antara variable bebas &
      tidak bebas

Variabel F Sejumlah data yang dikumpulkan

Variabel terdiri dari:
  1. Variabel Bebas ( Independent Variabel )
  2. Variabel Terikat ( Dependent Varibel )

Menurut fungsinya, variable terdiri dari:
  1. Variabel Kualitatif      F Sifatnya keterangan.
  2. Variabel Kwantitatif   F Dapat diukur.

Variabel kuantitatif terdiri dari:
  1. Variabel Kantinue       F dapat diukur sekecil kecilnya.
  2. Variabel Diskrit           F Diukur secara bulat.

Menurut Jenisnya fungsi ada 2 macam:
  1. Fungsi Explisit            F Variabel bebas & terikat mudah untuk dibedakan.
Exp: Y = 3 + 6x
  1. Fungsi Implisit            F Variabel bebas & terikat sukar dibedakan.
Exp: 4x – 3y + 24 = 0
Secara Umum fungsi dibagi tiga:
  1. Fungsi Aljabar
    1. F. Liniear.
    2. F. Kuadrat.
    3. F. Pecah.
  2. Fungsi Exponensial
  3. Fungsi Logaritma
Ad. 1. Fungsi Aljabar Linier
Fungsi Umum
Y = f (X) F Y = a + bx
X = f (Y) F X = a + by
Exp:
Jika diketahui besarnya suatu fungsi adalah sbb:
1.      Y = 6 + 4x
2.      2y – 8x + 4 = 0
3.      X = 2y + 3
Gambarkan grafik fungsi tersebut karena variable bebas & terikat belum diketahui maka kita harus membuat scdul, baru dapat membuat sebuah garfik.
Pembentukan persamaan Linier ada 4 cara;
  1. Cara Dwi Koordinat
Y – Y1             X – X1
     = 
            Y2 – Y1            X2 – X1

Cara ini dapat dibentuk menjadi persamaan linear, apabila diketahui dua buah titik A & B.
                                          X1     Y1        
Exp: Diketahui titik A = (  3   ,   4  )
                                 B = (  5   ,   6  )
                                          X2    Y2

Y – Y1             X – X1                 Y – 4           X – 3 
     =                       F                    =
            Y2 – Y1            X2 – X1                6 – 4            5 – 3

Y – 4               X – 3
    
                2                      2

2Y – 8 = 2X – 6  =  2Y – 6  F  2Y = 2X – 6 + 8
2Y = 2X + 2  F  Y = 2X + 2
                                     2
Y = X + 1
 
    
Bukti:        X = 3
                  Y = 3 + 1 = 4
                  X = 5                                          Terbukti
                  Y = 5 + 1 = 6
  1. Cara koordinat Lereng
Dapat dibentuk menjadi sebuah persamaan linear apabila diketahui sebuah titik A dan Lereng garisnya (b).


Y – Y1 = b ( X – X1 )
 
 


Exp:     A = ( 3 , 7 )
            b = 0,5
Y – 7 = 0,5 ( X – 3 )
Y – 7 = 0,5X – 1,5  F  Y = 0,5X + 5,5
  1. Cara Penggal Lereng
F  Dapat dibentuk apabila diketahui penggal garis (a) dan Lereng garis b





Y = a + bX
 


Y = 2 + 4X
 

 


Exp: Jika diketahui lereng 4 Penggal 2 maka
  1. Cara Dwi Penggal.
F        Dapat dibentuk apabila diketahui Penggal pd sumbu vertical (a) dan
Penggal pd sumbu Horizontal (c)
Exp:     Jika diketahui penggal a = (3) dan penggal c = (-5), maka bentuk persamaan linear adalah:


 




Y = 3 + 0,6X
 
               3
Y = 3 –        X    F  
              (5)


PENCARIAN AKAR – AKAR PERSAMAAN LINEAR.
  1. Cara Subsitusi.
  2. Cara Eliminasi.
  3. Cara Determinan.

Exp: Carilah nilai variable dari dua persamaan berikut:
            2X + 3Y = 21
              X + 4Y = 23

Penyelesaian
  1. Cara Subsitusi.
23 – 4Y
 
Kita rubah salah atu varibel menjadi
X =

Lalu masukan kedalam persamaan 1
( 23 – 4Y )
 
2X + 3Y = 21
2                               + 3Y = 21
46 – 8Y + 3Y = 21
46 – 5Y = 21
5Y = 46 – 21
            25
  Y =                = 5
             5
Nilai X F 2X + 3Y   = 21
                  2X + 3(5) = 21
                  2X = 21 – 15
                             6
  X =        = 3
           2

Kesimpulan
                        Variabel  X = 3           Bisa Dibuktikan
                        Variabel  Y = 5

  1. Cara Eliminasi
2X + 3Y = 21
X + 4Y = 23
1
2
3X + 3Y = 21
2X + 8Y = 46  _
                                                  - 5Y  = - 25
-5Y = -25
            -25
   Y =               = 5
             -5

X F  X + 4Y    = 23
          X + 4(5) = 23
          X  = 23 – 20 = 3
  1. Cara Determinan (Matriks)
Untuk determinan berderajad 2.
=
 
F
 
aY + bY = C                            a  b                  C
dX + eY = F                            d  e                  F
Penyelesaian dapat dilakukan dengan cara
    1. Mencari nilai D
            a    b
D =                  =  ae - db
            d    e

    1. Mencari nilai Dx
c   b
Dx =                = ce - fb
            f   e

    1. Mencari Nilai Dy
a   c
Dy =                = af – dc
            d   f

Dari sini maka dapat diperoleh nilai X . Y
                        Dx                               Dy
Sbb: X1 =                    ,           Y =
                         D                                D
F   Masukan dalam soal 1
=
 
F
 
2x + 3y = 21                          2   3                             2   3
  x + 4y = 23                          1   4                             2   3








 
D =      2          3          =          2 . 4 – 1 . 3 = 8 – 3 = 5
            1          4






 
Dx =    21        3          =          84 – 69 = 15
            23        4






 
Dy =    2          21        =          46 – 21 = 25
            1          23

        Dx           15
x =             =                =          3
          D             5
            Dy                  25
x =                   =                      = 5
            D                     5
F Apabila terdapat 3 variabel dari persamaan tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara:
-          Eliminasi
-          Determinan (matriks)
CARA  ELIMINASI  DAPAT  DILAKUKAN:
  1. Menyamakan Unsur Variabel 1 & 2    F    I
  2. Menyamakan Unsur Variabel 2 & 3    F   II
  3. Menyamakan Unsur Variabel I & II  
  4. Akan diperoleh hasilnya dari 3 unsur variable
Cara determinan dapat dilakukan dengan:
  1. Rumus Umum
F
 
ax + by + cz = k                      a   b   c                K
dx + ey + fz = k                      d   e   f       =       L      
gx + hy + iz = k                       g   h   I                M

  1. Mencari nilai determinan (D)
a   b   c             a    b    c        a    b
D =      d   e   f      =    d    e    f         d    e
            g   h   i             g    h    i         g    h
                             =  (a e i) + (b f g) + (c d h) – (g e c) – (n f a) – (i d b).

  1. Mencari nilai determinan x (Dx)
K   b   c           K   b    c        K    b
Dx =    L   e   f      =    L    e    f         L    e
            M  h   i             M   h    i         M   h
            = (K e i) + (b f m) + (c L h) – (M e c) – (h f K) – (I L b).

  1. Mencari nilai Dy
a   K  c             a    K   c        a    K
Dy =    d   L   f      =    d    L    f        d   L
            g   M   i            g    M   i        g   M
            = (a L i) + (K f g) + (e d M) – (g L c) – (M f a) – (i d K).

  1. Mencari nilai Dz
a   b  K                        a    b    K       a   b
Dz =    d   e   L     =    d    e    L        d   e
            g   h   M           g    h    M       g   h
            = (a e M) + (b L g) + (K d h) – (g e K) – (h L a) – (M d b).

  1. Mencari nilai-nilai
Dx
x =
             D                   
Dy
y =
             D
Dz
z =
             D
Exp:
Diketahui 3 Variabel
2a + 4b + 5c = 12
3a – 5b + 5c = 10
  a + 2b + 3c = 17
Carilah nilai-nilai a,b, c dari tiga variable tsb dengan cara Eliminasi.
                                                           
FUNGSI  KUADRAT

            F  F. Non Linear yang variable bebasnya berpangkat dua dan apabila digambarkan berbentuk   parabola.
Bentuk Umum
I     F Y = f(x) F Y = ax2 + bx + c
II   F X = f(y) F X = ay2 + by + c

Ciri-ciri matematika F. Kuadrat
I           Y = f(x) F Y = ax2 + bx + c
1. Menentukan Titik potong dengan sumbu  Y  F X = 0      maka  Y = c
2. Menentukan Titik potong dengan sumbu  X  F  Y = 0   maka 0 = ax2 + bx + c  
Ada 3 kemungkinan nilai diskriminan
Rumus F D = b2 – 4 ac
Dengan asumsi:
    1. x1x2 = -b +-     b2 – 4 ac
                              2a
       
      D > 0 F terdapat 2 tipot dengan sb x yaitu x1 & x2 F dapat dicari dengan rumus ABC













-b
2a
 
 









    1. y
       
      D = 0 F Terdapat 1 tipot dengan sb x berarti x1 = x2 F       x =


 





    1. D < 0 F Tidak terdapat tipot dengan sb x


 







-b
2a
 
 

  1. Menentukan titik Puncak F   P(x) =


-D
4a
 
 
P(y) =


-b
2a
 
 

  1. Menentukan Sumbu Simetris.  F  x =
  2. Membuat Schedul.
  3. Membuat grafik.

II  F X = f(y) F X = ay2 + by + c
  1. Menentukan titik potong dengan sumbu  X   F  Y = 0, maka X = C
  2. Menentukan titik potong dengan sumbu Y  F X = 0, mka 0 = ay2 + by + c
Ada 3 kemungkinan nilai diskriminan dengan asumsi:
    1. D > 0 F terdapat 2 titik  potong dengan sumbu Y yaitu Y1 & Y2 F dapat dicari dengan rumus ABC :














-b
2a
 
 








D = 0 F Terdapat 1 tipot dengan sb y berarti y1 = y2 F      


 







    1. D < 0 F Tidak terdapat tipot dengan sb y


 






                                               



  1. -D
    4a
     
    Menentukan titik Puncak F   P(x) =


-b
2a
 
 
P(y) =


-b
2a
 
 

  1. Menentukan Sumbu Simetris.  F  x =
  2. Membuat schedule.
  3. Membuat Grafik.
Contoh Soal.
Carilah titik potong & gambarkan grafik fungsi ini
  1. y = 2x2 + 5x + 4
  2. x = 3y2 – 3 + 6y
FUNGSI  PECAH
   F     yaitu suatu fungsi non linear dimana variable bebasnya merupakan penyebut apabila
            digambarkan maka akan berbentuk hiperbola.


ax + b
cx + d
 
 
Fungsi Umum F y = f(x) F y =

Bentuk grafik­­­­
                                                                       












 
                                                                                               


Untuk membentuk suatu grafik , harus diperhatikan hal-hal berikut ini :

  1. Menentukan titik potong sumbu Y → jika X = 0 maka  Y  =  b / d
  2. Menentukan titik potong sumbu X → jika  Y = 0 maka  X  =  -b / a
  3. Menentukan Assimtot Tegak ( AT ) → Y  =    maka  X  =  -d / c
  4. Menentukan Assimtot Datar  ( AD ) → X  = ∞   maka  Y  =  a / c

Contoh soal :
Carilah titik potong, garis Assimtot dari fungsi pecah berikut ini dan gambarkan grafiknya
1.       Y  =   5 X + 3
            8  - 4 X


2.       Y  =   9 – 5 X
     7 X - 3




FUNGSI  EXPONENTIAL
            Yaitu suatu fungsi  dimana variable bebasnya merupakan bilangan pangkat dari suatu konstanta.
Rumus umum :
 Y  =  a x  atau  Y  =  n x

  1. a 0       =   1

  1. a –x      =     1 
    a x

  1.  a1/x     =    x  a

  1. a m  .   an  =   a m + n

  1. a m      =  a m – n
a n 

  1.  ( a m ) k   =  a  m.k

Contoh soal :
Hitunglah besarnya nilai Y dari fungsi eksponen dibawah ini.

  1. Y  =   8 0                                                           6.   Y  =  4 3 . 4 5

  1. Y   =  7  -4x                                                                         7.   Y   =  85           
     83
  1. Y   =   8 5                                                          8 .  Y   =  ( 63   )4     
            8 3
  1. Y   =   9 ¾                                                                               

  1. Y    =   6  X – 3/2



FUNGSI  LOGARITMA
            Yaitu suatu fungsi dimana variable bebasnya dalam bentuk logaritma

Rumus Umum :
                        Y  =  a  log X    Log  Y  =  a  +  b  log X

1.      Log  a . b  =  Log  a  +  Log  b

2.      Log  a       =   Log  a  -  Log  b
               b

3.      Log  a k       =    k . Log  a

4.      a  Log  b    =   Log  b
                             Log  a

5.       M     =  a  N      maka N  =  a  Log M

Hitunglah nilai Y dari fungsi log dibawah ini :

1.      Y  =  Log  3 .  5

2.      Y  =  Log  4
6

3.      Y   =  Log  34

4.       Y  =  6  Log  7

5.      6    =   4 n     n  =  ?


DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

A.DIFERENSIAL  FUNGSI  ALJABAR

1.      Y  =  C     

Dy/dx  =  0

2.      Y   =  X

Dy/dx  =  1
3.      Y   =    X n

Dy/dx   =  n  .  X n-1

4.      Y  =  C  .  X n

Dy/dx  =  n . C . X n-1

5.      Y  =  U  +  V  dimana  U  =  f (X)  dan  V  =  g (X)

Dy/dx   =  du/dx   +    dv/dx
           
6.      Y  =  U  .  V  dimana  U  =  f (X)  dan  V  =  g (X)

Dy/dx  =  U . dv/dx   +  V . du/dx

7.       Y  =  U    dimana   U  =  f  (X)  dan  V  =  g  (X)
           V

8.       Y   =    1  
                  X m
       dy/dx  =    - m
                        Xm+1

9.      Y  =  q√ Xp        Y  =  X  p/q
Dy/dx   =  ( p/q ) X  p/q – 1

10.    X  =  f  (Y)
Dy/dx  =     1        
                 Dx/dy



B. DIFERENSIAL FUNGSI BERANTAI


11.   Y  =  f (U)     U  =  g (X)

 Dy/dx  =  dy/du  .  du/dx

12.    Y  =  U  . V   dimana  U  =  f(S)  dan  S  =  g  (X)
        V  =  h (t)  dan  t  =  f  (X)

                    Dy/dx   =  U . dv/dt . dt/dx   +  V . du/ds  . ds/dx


            C.  DIFERENSIAL  FUNGSI LOGARITMA  DAN  EXPONENTIAL

13.    Y  =  Log  X
Dy/dx  =  1 / X  .  Log  e


14.    Y  =  Log  U
Dy/dx=  1 / U  . Log  e .  du/dx

15.    Y   =   a Log  X

Dy/dx  =     1 
               X Ln a

16.   Y  =  ( a Log  U )n   dimana  U  =  f  (X)

Dy/dx  =  dy/du ( a Log  e  ) .  du/dx
                                 U

17.   Y =  Ln  X

Dy/dx   =   1 / X

18.    Y  =  Ln  U   dimana  U  = f  (X)

 Dy/dx  =   1 / U  .  du/dx

19.     Y  =  Ln  U n 

Dy/dx  =  dy/du .  1/U  .  du/dx

20.    Y  =  a x

Dy/dx   =   a x  Ln  a

21.    Y  =  a  u    dimana   U =  f (X)

Dy/dx  =  au  .  Ln  a .  du/dx

22.    Y  =  e u  dimana   U  =  f (X)

Dy/dx  =  e u  .  du/dx






CONTOH SOAL-SOAL LATIHAN


Hitunglah nilai-nilai diferensial dari data dibawah ini  :

1.      Y  =  15
2.      Y  =  18  X
3.      Y  =  X 5
4.      Y   =  5 X 4
5.       Y  =  X 5  +   4  X 3
6.      Y   =  ( 2 X3  +  4 )  ( 3 X  +  5 X2 )
7.      Y  =   3  X 2 -  5 
           2  +  4 X

8.      Y   =   3  X 5

9.      Y   =  1 /  X4

10.   Y  =  (  6 X + 3 ) 3

11.   X  =  5 Y3  +  3 Y2 -  15 Y + 25

12.    Y  =  Log 5 X4

13.   Y  =  ( 5 – 3 X2 ) 2  ( 2 X  + 5 X)3

14.   Y  =  Log  ( 3 X + 5 ) 3

15.   Y  =  Ln  X 3

16.   Y  =  Ln  ( 3 X + 5 )

17.    Y  =  a x + 2

18.   Y  =  e 2x + 3

19.    Y  =  Log  ( 3 X2  +  2 X )

20.    Y  =  Ln  ( 2 X3  + 3 X )2



PENERAPAN  FUNGSI  DALAM  EKONOMI
            Untuk menentukan penerapan fungsi dalam perekonomian , maka terlebih dahulu kita mengenal adanya perpotongan dua buah fungsi. Dalam hal ini dua buah fungsi dikatakan berpotongan apabila kedua buah fungsi tersebut mempunyai sebuah titik persekutuan yang disebut titik potong. Dimana titik potong antara kedua buah fungsi tersebut diperoleh dengan mempersamakan kedua buah fungsi itu.yang hasilnya dinamakan titik keseimbangan (Equilibrium).
            Didalam perekonomian penerapan fungsi dapat dilihat dari adanya perpotongan demand (permintaan) dan supply (penawaran) yang dinamakan dengan keseimbangan pasar. Untuk lebih mengetahui dengan jelas penerapan fungsi tersebut dapat ditentukan sebagai berikut :
Fungsi Permintaan ( Demand = D ) :
a.       Fungsi Linear
b.      Fungsi  Kuadrat
c.       Fungsi  Pecah
Fungsi Penawaran ( Supply = S ) :
a.       Fungsi Linear
b.      Fungsi Kuadrat
Grafik perpotongan dua buah fungsi (keseimbangan/equilibrium) :
                  P                                                                           P               S
                                                 S
                                                                                                            E
                                    E                                                                           D
                                           D                                     
                                                           Q 
                                                                                                                                 Q
                                                            P                           S

                                                                             E                            
                                                                                                            D
                                                                                                          AD
                                                                                                                                                                                                                                            Q
AT

Syarat-syarat keseimbangan pasar :

  1. Titik keseimbangan pasar hanya berlaku untuk nilai-nilai yang positif
  2. Titik keseimbangan pasar hanya berlaku untuk titik yang memenuhi ketentuan bagi kurve permintaan dan kurve penawaran.

Contoh Soal :            

Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut :
  1. Permintaan → P  =  15  -  2 Q
Penawaran → P  =  4  +  1,5  Q

  1. Permintaan →  P  =  3 Q  +  6
          2 Q  -  2

            Penawaran →  P  =  3 Q  +  2

Tentukanlah titik keseimbangan dari masing- masing soal tersebut dan gambarkan grafiknya.

PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI DALAM PENERAPAN FUNGSI

Pajak : Adalah merupakan pungutan yang ditarik oleh pemerintah terhadap wajib pajak, tanpa mendapatkan balas jasa secara langsung.
Pajak yang akan dimasukan dalam menentukan keseimbangan ini adalah pajak per-unit dan pajak prosentase.
Pajak per-unit :
 adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu, dimana barang tersebut besarnya ditentukan dalam jumlah uang yang tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan.  
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S  → P    =  f  ( Q )
Sesudah ada Pajak : S  → Pt    =   f  ( Q )  +  t


Pajak Prosentase:
            Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu dimana pajak tersebut diperhitungkan sebesar prosentase yang tetap dari hasil penerimaannya.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S  → P    =  f  ( Q )
Sesudah ada Pajak : S  → Pr    =   f  ( Q ) ( 1 + r )

SUBSIDI :
            Merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen  / supplier terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya sehingga harga yang berlaku dipasar adalah harga yang diinginkan pemerintah yaitu harga yang lebih rendah dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih besar.
            Besarnya subsidi yang diberikan biasanya tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan.
Yang dikenakan subsidi disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada subsidi : S  → P    =  f  ( Q )
Sesudah ada subsidi : S  → Ps   =   f  ( Q ) -  S

GRAFIK  FUNGSI DARI PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
  1. GRAFIK PENGARUH PAJAK
                                P
                                                                                   S1 (S sesudah ada pajak)
                              P1                                                           S (sebelum ada pajak)
                   P0                                E1   
                                                                                       E      


                                                                           Q1     Q0                         Q
                                                                       
  1. GRAFIK PENGARUH SUBSIDI

                                P
                                                                                   S (S sebelum ada subsidi)
                             P0                                                         S1 (sesudah ada subsidi)
                  P1                                 E
                                                                                      E1     


                                                                               Q0     Q1                     Q
Contoh Soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut :
  1. Permintaan → P  =  16 – 4 Q
Penawaran →  P  =  5  +  Q 
Jika terhadap barang tersebut dikenakan pajak per-unit Rp 3,-, pajak persentase 25 % , dan subsidi Rp 2,- per-unit, maka berapakah titik keseimbangan sebelum dan sesudah ada pajak, serta gambarkan grafiknya.
  1. Permintaan → P  =  2 Q2  -  7 Q  + 10
Penawaran → P  =  6 Q  +  3 Q2  +  8
a.       Jika terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 2 per-unit, maka tentukan keseimbangan sebelum dan sesudah ada pajak.
b.      Jika terhadap barang tersebut dikenakan subsidi sebesar Rp 3 per-unit, maka tentukan keseimbangan sebelum dan sesudah ada subsidi.
c.       Gambarkan grafik dari kedua soal tersebut.
Cara Menghitung Nilai Pajak dan Subsidi :
  1. Pajak per-unit yang ditanggung oleh produsen
Ts  =  Po  -  f  ( S )
Dimana:  Po adalah  Nilai P eq sebelum ada pajak
                F (S) = fungsi supply yang nilai Q diambil dari nilai Q setelah
                ada pajak .
  1. Total pajak yang ditanggung oleh Produsen
                Px  =   Ts  ×  Qt
  1. Pajak per-unit yang ditanggung konsumen
Td  =  Pt  -  Po
  1. Total Pajak yang ditanggung konsumen
Kx  =  Td  ×  Qt
  1. Besarnya Pajak yang diterima pemerintah
Qt  ×  t  → untuk pajak per-unit
Qt  ×  ( 1 + r  ) → untuk pajak posentase
  1. Besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah
Gs  =  S  ×  Qs
  1. Besarnya Subsidi yang dinikmati Konsumen
Ks  =  ( Po  -  Ps ) (Qs)
  1. Besarnya subsidi yang dinikmati Produsen
Ps  =  Gs  -  Ks

Keseimbangan pasar dua macam Produk :
Formulasi untuk fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut
            Qdx  =  a0  -  a1 Px +  a2 Py
            Qdy  =  b0  + b1 Px  + b2 Py

Formulasi untuk fungsi peanawaran dapat ditulis sebagai berikut
            Qsx  =  - m0  +  m1 Px  + m2 Py
            Qsy  =  - n0  +  n1 Px  +  n2  Py
Dimana :
            Qdx  = Jumlah yang diminta dari produk X
            Qdy  = Jumlah yang diminta dari produk Y
             Qsx  =  Jumlah yang ditawarkan dari produk X
             Qsy  =  Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
              P x  =  Harga Produk X   
              P y  =  Harga Produk Y
              Variable a, b, m dan n adalah konstanta


Contoh soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran dari dua macam produk yang mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut :
            Qdx  = 5  -  2 Px  + Py
            Qdy  = 6  +  Px  -  Py
            Qsx  = - 5  +  4Px  -  Py
            Qsy  =  - 4  -  Px  +  3 Py
Carilah : Harga dan kuantitas dari keseimbangan pasar.
Jawab :
            Syarat keseimbangan pasar  Qdx  =  Qsx  atau Qdy  = Qsy
            Qdx  =  5 – 2 Px  +  Py
            Qsx  =  - 5 + 4 Px – Py  -
               0    = 10  - 6 Px  + 2 Py
                                                  
            Qdy  =  6  +  Px  -  Py
            Qsy  =  -4  -  Px  + 3 Py   -  
              0    =  10  + 2 Px – 4 Py
Masukan dalam bentuk persamaan :
0  =  10  -  6 Px  + 2 Py           → (X 2) →               0 = 20  -  12 Px  + 4 Py
0  =  10  + 2 Px  -  4 Py           → (X 1) →               0 = 10  +   2 Px  -  4 Py  + 
                                                                                  0  = 30  - 10 Px  +   0
                                                                                  10 Px  =  30
                                                                                       Px  =  30 / 10  =  3
Maka  Py dapat dicari dari  0 =  10  - 6 Px  + 2 Py
-2 Py  =  - 10  +  6 Px
-2 Py  =  - 10  +  6 (3)
    Py  =  - 10  +  18            Py  =  4
                       2
Maka Qx  dan Qy dapat dicari dengan memasukan persamaan sbb :
Qx  =  5  -  2 Px  +  Py
Qx  =  5  -  2 (3)  +  4    jadi   Qx  =  3
Qy  =  6  +  Px  -  Py     jadi   Qy  =  6  +  3  - 4 =  5
FUNGSI  BIAYA DAN PENERIMAAN
Biaya secara umum terdiri dari :
1.      Biaya Total (Total Cost = TC ) =  TFC  +  TVC
2.      Biaya tetap Total (Total Fixed Cost = TFC )  =  TC  -  TVC
3.      Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost = TVC ) = TC  -  TFC
4.      Biaya Tetap rata-rata (Avarage fixed cost = AFC )  = AFC  /  Q
5.      Biaya variable rata-rata (Avarage Variabel cost = AVC )  = AVC / Q
6.      Biaya rata-rata (Avarage Cost = AC )  =  TC / Q
7.      Biaya Marginal ( Marginal Cost =  MC ) =  ∆ TC /  ∆ Q

Penerimaan = Revenue, terdiri dari :
1.      Total Revenue (TR) =  P  x  Q
2.      Avarage Revenue (AR) =   TR / Q  =  P
3.      Marginal Revenue (MR)  =  ∆ TR / ∆ Q
4.      TR maximum akan berada pada  Q =  -b / 2 a
5.      Profit atau keuntungan  = TR  -  TC
6.      Break Even Point ( BEP ) akan terjadi pada saat : TR  =  TC
Contoh Soal:
1.         Diketahui Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis ditunjukan oleh  P =  1200  -  2,5 Q 
Pertanyaan :
a.       Bagaimanakah persamaan total penerimaannya
b.      Berapa besarnya total penerimaan jika barang yang terjual sebanyak 200 unit.
c.       Berapa harga jual per-unit
d.      Hitunglah penerimaan marginal dari penjualan sebayak 200 unit menjadi 250 unit
e.       Tentukan tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum dan besarnya penerimaan total maksimum tersebut
f.       Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan ini berada dalam posisi pulang pokok (BEP), jika diketahui TC = 2000  +  100 Q

Soal 2 :
Jika diketahui penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan adalah sebesar
TR  =  20 Q  -  0,10 Q2  sedangkan biaya total yang dikeluarkan  adalah sebesar :
TC  =  0,25 Q3 – 3 Q2 + 7 Q  + 20.
 Hitunglah profit perusahaan ini jika  terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit.                     
FUNGSI PRODUKSI
Bentuk fungsi produk total yang non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan kubik yang mempunyai titik belok dan sebuah titik puncak.
Bentuk umum dari fungsi produksi adalah :
Produk Total               :  P  =  f (X)
Produk rata-rata          :  AP  =  P / X
Produk Marginal         :  MP  =  ∆P / ∆X
            Secara grafik, kurve produk total P mencapai puncaknya tepat ketika kurve produk marginal ( MP =0 ). Sedangkan MP mencapai puncaknya tepat pada posisi titik belok kurva P. Disamping itu kurva MP memotong kurva AP pada posisi maksimum AP. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut :
                               P
                         


                                                                                    P=f (X)


 




                                                                                                        AP
                                 0                                                                                        X
                                                                                                   MP



Contoh soal ;
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen adalah sebesar ;
P = 9 X2  -  X3
Buatlah persamaan produk rata-ratanya, serta hitunglah total produk  dan produk rata-rata tersebut jika digunakan masukan sebanyak 6 unit. Berapa marginal produknya jika masukan yang digunakan ditambah 1 unit.

Jawab :
P  =  9 X2  -  X3    AP  =  P / X  =  9 X  -  X2
Untuk  X = 6          P  =  9 ( 62 ) -  63 =  108
     AP  =  9 ( 6 ) -  62  =  18
Untuk  X  = 7          P  =  9 ( 72 ) -  73 =  98
                              MP  =  ∆ P /∆ X  =  108  -  98   =   -  10
                                                                        7 -  6

Kesimpulan ; produk marginal hasilnya negatip, artinya masukan tambahan yang digunakan justru mengurangi hasil produksi.